Setiap kita memiliki impian, dan impian setiap orang rata-rata adalah : berhenti bekerja sebagai karyawan dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore, lalu meluncurkan keinginan berbisnis sendiri dan menjadi majikannya dari diri sendiri. Namun sayangnya, kenyataan seperti ini tidak selalu indah “seperti impian ataukah hanya sebatas mimpi saja?”.
Sebagai calon seorang entrepreneur Anda seharusnya menyadari bahwa meski kemerdekaan dari setiap campur tangan atasan itu berada di tangan Anda sendiri, Anda masih sangat perlu untuk mengisi dan menggunakan kemerdekaan itu sebagai sebuah nikmat yang juga diikuti dengan suatu tanggungjawab.
Seorang Chris Guillebeau dalam bukunya “The $100 Startup” telah mengatakan bahwa : terdapat lima langkah sederhana yang bisa Anda lakukan untuk dapat memonetisasi ide dan mengubah passion menjadi sumber pendapatan yang sangat tak terbatas. Berikut ini adalah penjelasannya.
1, Menekan Hutang.
Diatara syarat sukses utama untuk para entrepreneur menurut Guillebeau adalah harus mampu untuk menekan jumlah hutangnya sendiri karena jika ditinjau dari sifat hutang itu sendiri adalah terlalu sukar untuk mengembangkan usaha dalam jangka panjang jika hutang tersebut menumpuk. Pada saat awal, entrepreneur memang mampu untuk membangun bisnis sendiri tanpa modal atau cuma hanya dengan sedikit modal dari pihak lain. Hal ini tentu saja akan menjadikan bisnis semakin lebih kokoh lagi.
2. Menyusun Business Plan yang Tepat.
Mengatur ide dan pemikiran Anda serta temukan model bisnis yang benar-benar sesuai dengan selera dan kebutuhan Anda. Susunlah misi dan visi yang cukup mencerahkan menurut versi Anda, satu lembar halaman kerjasama kemitraan bisnis dengan partner, dan lain sebagainya.
3. Belajar Sambil Bekerja.
Saat Anda sudah siap 100 dalam meluncurkan bisnis baru milik sendiri, selalu ingat bahwa menjual produk atau jasa pertama kali merupakan tantangan terbesar dalam sejarah perusahaan Anda. Jadi jika Anda mampu untuk melewatinya dengan lebih cepat, berarti hal itu merupakan nilai lebih untuk bisnis Anda kedepannya. Untuk selanjutnya Anda tinggal menyempurnakan aspek lain yang dirasa sudah cukup baik. Entrepreneur sangat perlu untuk menawarkan sebuah manfaat atau pengalaman yang lebih komplit daripada hanya sekadar fitur kecil-kecil yang kurang lengkap. Misalnya, daripada hanya ditawari membeli makanan, setidaknya Anda bisa melibatkan konsumen untuk ikut serta dalam belajar bagaimana caranya membuat makanan tersebut.
4. Memahami Kondisi Pasar.
Pasar yang akan menjadi sasaran kali ini sama sekali tidak berhubungan erat dengan komposisi penduduk dalam pengertian lama, kata Guillebeau. Sebuah kelompok yang menjadi target saat ini bisa terdiri dari orang-orang yang beragam dari latar belakang yang berbeda-beda. Semua itu memiliki satu persamaan, yaitu sebuah ketertarikan atau kebutuhan akan sesuatu. Inilah salah satu celah yang perlu untuk Anda perhatikan.
5. Jangan Lupa untuk Mencetak Laba.
Hadir dalam dunia jejaring sosial itu sangat penting. Guillebeau menggarisbawahi bahwa, jika seorang entrepreneur jangan sampai lupa untuk menghasilkan untung. “Anda harus memastikan aktivitas yang berulang yang Anda lakukan untuk mampu menghasilkan keuntungan sebanyak mungkin,” ujarnya. Pernyataannya itu dilandasi atas dasar opini Naomi Dunford yang berargumen bahwa “tidak peduli sebuah aktvitas berasal dari hobi atau bukan, tetapi jika hendak menyebutnya bisnis, setidaknya harus ada laba yang dihasilkan olehnya”.
Groedu Inti Global Inovasi (Groedu Trainer Pengembangan SDM)
Cito Mall – Jl. A. Yani 288 (Bunderan Waru), Lantai UG, US 23, No. 3 & 5 Surabaya.
Telepon : 031-33311179
Hp : Frans : 0818521172 / Burhan : 088217561006
Fast Respon Email : groedu_inti@hotmail.com