Biasanya para pemasar dengan begitu mudahnya seringkali membuat persepsi sendiri bahwa para konsumen membutuhkan ini, membutuhkan itu, dan lain-lain, namun sebenarnya apa sih kebutuhan yang sesungguhnya dari para konsumen tersebut? Hal ini merupakan sebuah teka-teki yang rumit dan menjadi suatu pertanyaan yang besar, biasanya akan berlaku pada bisnis apapun (tanpa pengecualian).
Dalam standar perencanaan pemasaran, sebenarnya perlu dijelaskan secara benar-benar tegas bahwa apapun kebutuhan mendasar dari para konsumen yang Anda ketahui. Bahwa sebenarnya definisi tentang kebutuhan-kebutuhan dari para konsumen secara umum dapat diringkas ke dalam 2 (dua) kategori konsep berikut ini, yaitu :
1. Kepuasan Para Pelanggan.
Artinya adalah bahwa kebutuhan dari para konsumen harus lebih dipandang dari apa saja yang akan membuat mereka menjadi semakin puas apabila mereka telah memperolehnya. Berhubungan dengan hal ini, setiap orang yang telah memunculkan Model Kano, yang telah membagi atribut kepuasan konsumen ke dalam 4 kelompok atribut utama, yaitu :
- Atribut Must Haves (Harus Selalu Ada).
Adalah atribut yang apabila dipenuhi para konsumen belum tentu akan puas, namun jika tidak ada maka konsumen akan merasa kecewa, karena hal ini adalah atribut yang memang harus ada. Mungkin hampir semua dari para pesaing telah memenuhi kebutuhan untuk atribut ini, jika kita tidak ada, maka konsumen akan merasa kecewa.
- Atribut Satisfiers (Adanya Pemicu Kepuasan).
Adalah tingkat kepuasan dari para konsumen yang nantinya akan semakin tergantung dari adanya pemenuhan kita terhadap atribut jenis ini, apabila sudah kita penuhi dengan sempurna maka konsumen akan merasa sangat puas, namun jika kita tidak penuhi maka para konsumen akan merasa sangat kecewa.
- Atribut Delighters (Menyenangkan Hati).
Merupakan atribut yang jika kita penuhi maka para konsumen akan sangat puas, namun jika kita tidak penuhi maka para konsumen sama sekali tidak akan merasa kecewa.
- Atribut Irrelevants (Tidak Relevan).
Adalah atribut yang saat ini sama sekali tidak relevan untuk para konsumen karena bukan merupakan atribut yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dari para konsumen untuk saat ini.
2. Buying Value (Nilai Pembelian).
Yaitu bahwa sebenarnya kebutuhan dari para konsumen harus dipandang dari apa saja yang nantinya akan membuat mereka bersedia untuk membeli produk kita. Dengan kata lain, kita akan semakin fokus terhadap benefit apa saja yang para konsumen cari sehingga mereka akan mau untuk membeli produk-produk kita.
Groedu Inti Global Inovasi (Groedu Trainer Pengembangan SDM)
Cito Mall – Jl. A. Yani 288 (Bunderan Waru), Lantai UG, US 23, No. 3 & 5 Surabaya.
Hp : Frans : 0818521172 / 031-33311179
Office : 031-21100152
Fast Respon Email : groedu_inti@hotmail.com