Perubahan demografi, teknologi, dan lingkungan yang terjadi di Indonesia lebih cenderung juga untuk mengubah perilaku konsumen di Indonesia. Munculnya konsumen-konsumen jenis baru yang akan mengubah gaya pemasaran di masa mendatang. Seperti apa perubahan yang akan terjadi?
Menjadi salah satu pemilik merek ponsel yang pertama rilis seperti menjadi sebuah gengsi tersendiri bagi konsumen di Indonesia. Apalagi dari launching ponsel yang disertai diskon “gila-gilaan”. Namun, ambisi seperti ini malah semakin memanjakan dengan adanya internet. Konsumen begitu mudah dalam mencari-cari di internet dan kemudian tanpa pikir panjang langsung membeli melalui sentuhan jari saja.
Kedekatan konsumen dengan dunia online menjadi salah satu ciri saja diantara banyak ciri-ciri perilaku konsumen yang terlihat semakin berbeda akhir-akhir ini. Pertumbuhan media internet di Indonesia yang terlalu dahsyat memang menciptakan konsumen yang semakin cerdas dalam memilih untuk berbelanja online sebagai salah satu alternatif dalam berbelanja. Selain itu juga terdapat beberapa perubahan perilaku yang terjadi pada konsumen Indonesia, sehingga para marketerpun harus tetap mewaspadai perubahan seperti ini dengan teliti.
Lalu apa sebenarnya yang melatarbelakangi perubahan yang terjadi pada konsumen Indonesia? Perubahan demografi adalah salah satu pendorong utama dari terjadinya perubahan perilaku konsumen di Indonesia. Dalam 10 tahun terakhir ini terjadi perubahan semakin meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat Indonesia maka juga akan menciptakan masyarakat jenis baru di Indonesia, seperti adanya kelas-kelas dalam tatanan social: kelas menengah yang semakin besar, meningkatnya kelompok-kelompok produktif, dan semakin berkurangnya tingkat kelahiran.
Pendapatan masyarakat yang semakin meningkat pada satu sisi memang terlihat baik. Namun di sisi lain, semakin tingginya kemakmuran masyarakat dari sebuah negara akan menciptakan berbagai penyakit baru. Jika dulu pada saat negara masih miskin, penyakit-penyakit seperti cacar dan muntaber menjadi penyakit yang lebih dominan. Namun saat negara semakin makmur, maka penyakit-penyakit modernlah yang menjadi paling dominan seperti stroke, jantung, kanker, AIDS, dan banyak lagi yang lainnya. Maka dari itu jangan heran apabila Anda akan menemukan jenis-jenis penyakit baru di masa mendatang.
Selain demografi, perubahan teknologi juga menjadi penyebab utama dari terjadinya perubahan perilaku konsumen. Yang banyak terlihat adalah masuknya internet dalam keseharian konsumen. Sekarang konsumen merasa seperti tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan dari internet. Konsumen bahkan merasa semakin terdorong untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Konsumen juga semakin percaya bahwa internet menjadi saluran komunikasi dan distribusi penting bagi produk-produk yang mereka inginkan.
Sebenarnya internet tidak hanya menjadi satu-satunya perubahan teknologi yang muncul di masyarakat. Teknologi seperti biotechnology dan medical technology juga menjadikan konsumen semakin percaya terhadap teknologi yang mampu dalam mengatur dan membantu kehidupan mereka.
Faktor lain yang akan mengubah perilaku konsumen adalah masalah lingkungan. Kerusakan lingkungan yang semakin parah, isu global warming, dan semakin sulitnya mendapatkan sumber daya alam perlahan-lahan akan menjadikan konsumen semakin sadar terhadap lingkungan. Harus diakui, bahwa perhatian konsumen di Indonesia terhadap lingkungan sampai saat ini masih sangat rendah. Namun, dengan adanya tekanan dan policy dari pihak pemerintah serta berbagai keadaan lingkungan yang dirasakan akan semakin memaksa konsumen untuk menjadi lebih sadar terhadap lingkungan mereka.
Salah satu permasalahan yang harus dihadapi oleh konsumen adalah semakin membludaknya sampah. Manajemen sampah akan menjadi masalah pada setiap rumah tangga, sehingga konsumen akan mulai berpikir untuk membeli produk-produk yang lebih ramah lingkungan dan mudah untuk didaur ulang serta tidak terlalu membebani sampah. Salah satu yang dilakukan juga dengan jalan mengurangi konsumsi plastik dan material-material sulit daur ulang lainnya yang tidak bisa langsung hancur oleh tanah.
Ciri-Ciri Jenis Konsumen Baru Di Indonesia
1. Online Consumers (Konsumen Online).
Konsumen baru di Indonesia adalah konsumen online. Para marketer nantinya tidak lagi akan melakukan segmentasi pasar secara tradisional, namun mereka harus berpikir tentang bagaimana dalammembagi segmen konsumen mereka secara online. Berdasarkan hasil survei, orang-orang yang berusia mapan akan semakin banyak melakukan belanja online. Jika dulu belanja online lebih didominasi oleh kelompok muda, sekarang kelompok 30 tahun ke atas malah yang semakin banyak berbelanja. Itu artinya pasar onlinepun akan semakin membesar dan para marketer harus mulai berpikir untuk memindahkan sebagian channel mereka kepada online.
2. Connected Consumers (Konsumen yang Terhubung).
Konsumen baru akan selalu merasa terhubung dengan orang lain. Mereka selalu meminta rekomendasi dari orang lain saat akan membeli produk atau merek. Mereka juga sudah terbiasa untuk membagi sesuatu. Connect dan share seperti sudah menjadi bagian dari kehidupan konsumen. Oleh karena itu para marketer tidak boleh melihat konsumen sebagai satu konsumen, namun sebagai satu jaringan yang terhubung dengan konsumen lain.
3. Long Term Consumers (Konsumen Jangka Panjang).
Konsumen baru di Indonesia akan semakin berpikiran jangka panjang. Internet menjadikan konsumen semakin terinformasi dengan baik tentang hal-hal yang mungkin saja bisa terjadi di masa depan. Konsumen akan menjadi lebih bisa memprediksi sesuatu sehingga merasa membutuhkan adanya persiapan untuk jangka panjang.
4. Loping Consumers (Konsumen Loping).
Konsumen mudah sekali berpindah-pindah dari satu hal kepada hal lainnya. Hal ini dikarenakan teknologi semakin memudahkan mereka untuk melihat-lihat serta berpindah-pindah dari satu window ke window lainnya. Akibatnya dalam keseharian mereka malah semakin sulit untuk menjadi loyal, lebih terbiasa termultitasking, dan lebih cenderung untuk mencoba berbagai merek baru karena rekomendasi dari orang lain dan para marketer harus mampu untuk mengantisipasi hal seperti ini.
5. Health Conscious Consumers (Konsumen Sadar Kesehatan).
Konsumen baru akan lebih mempertimbangkan kesehatan sebagai salah satu faktor dalam memilih produk. Berkembangnya outlet-outlet modern akan semakin mengakomodasikan kebutuhan konsumen akan produk-produk yang menyehatkan. Sekalipun mungkin konsumen tidak paham benar tentang kandungan dari produk yang sehat dan tidak, namun konsumen tetap membutuhkan adanya komunikasi tentang “sehat” dalam setiap produk yang akan mereka beli.
6. Environmental Friendly Consumers (Konsumen Ramah Lingkungan).
Benarkah konsumen Indonesia lebih peduli terhadap lingkungan? Banyak yang masih pesimistis tentang hal ini. Dalam hal lingkungan, konsumen Indonesia belum sampai tahap tidak membeli produk-produk yang tak ramah lingkungan, namun mereka akan mulai berpikir tentang efisiensi dan penghematan sumber daya. Misalnya, ketika membeli mobil, mereka akan berpikir soal bagaimana mengirit bahan bakar kendaraan. Konsumen juga mulai memilih produk-produk yang hemat listrik.
Groedu Inti Global Inovasi (Groedu Trainer Pelatihan Pemasaran Bisnis)
Cito Mall – Jl. A. Yani 288 (Bunderan Waru), Lantai UG, US 23, No. 3 & 5 Surabaya.
Hp : Frans : 0818521172 (XL)
Simpati : 081-252982900
Office (only call no sms) : 0811-3444-910
Fast Respon Email : groedu@gmail.com/groedu_inti@hotmail.com