Memiliki usaha sendiri sebagai salah satu sumber pemasukan sudah menjadi sebuah tren untuk saat ini. Tentu saja hal ini merupakan sesuatu yang menyenangkan sekaligus begitu menantang pada saat kita dalam proses merintis usaha seperti ini. Bukan hanya berbekal modal materi dan kesiapan mental saja yang banyak dibutuhkan, namun untuk menyusun kerangka kerja dan membuat perencanaan yang lebih matang to keep our business on track (untuk menjaga agar bisnis kita tetap berada pada jalurnya) adalah suatu hal yang sama sekali tidak boleh diabaikan.
Salah satu poin terpenting dalam menjalankan usaha, adalah untuk menentukan strategi pemasaran yang jitu. Memasarkan produk kita agar bisa lebih dikenal oleh orang lain memang membutuhkan strategi yang khusus. Hal seperti ini tidak hanya berlaku bagi bisnis yang sudah berjalan saja, namun juga bagi yang terbilang masih baru memulai usaha, yang mana harus ekstra keras untuk mengenalkan produknya.
Lalu strategi pemasaran seperti apa yang bisa digunakan untuk hal ini?
Menerapkan Strategi Marketing Mix
Dalam teori dari strategi pemasaran, kita pernah mendengar konsep dari 4P Marketing Mix yang digagas oleh Kotler, sebagai salah satu pakar pemasaran terkemuka. 4P yang dimaksud adalah Produk (Product), Harga (Price), Lokasi (Place), dan Promosi (Promotion).
1. Produk (Product).
Tahap pertama dari penerapan strategi pemasaran mix adalah dengan menentukan produk yang akan kita tawarkan kepada pasar. Cara paling sederhana yang bisa kita lakukan adalah dengan membuat riset kecil-kecilan kepada target pasar, sehingga kita akan bisa membandingkan produk kita dengan para kompetitor, mengetahui bagaimana respon pasar, serta untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan dari produk kita. Dengan mengadakan riset tersebut maka akan sangat membantu kita untuk mengevaluasi mutu produk, memahami bagaimana keinginan konsumen, serta untuk memberikan gambaran seputar prospek dari produk kita di masa mendatang.
Seperti contoh usaha bakery rumahan. Produk yang akan dihasilkan adalah berupa kue-kue kering. Kita bisa mencoba untuk membeli produk milik para kompetitor untuk kita pelajari, baik dari segi kemasan, harga, dan rasanya. Kemudian kita bandingkan dengan produk yang kita buat sendiri.
Lalu bagaimana pasar akan mengenal produk kita? Kita bisa membuat tester yang bisa ditawarkan kepada teman/tetangga/kantor/kenalan. Lalu perhatikan baik-baik untuk setiap respon yang masuk, terlebih lagi tentang permasalahan rasa, karena setiap orang memiliki selera yang berbeda-beda.
2. Harga (Price).
Selanjutnya adalah untuk menentukan harga. Menentukan harga bisa jadi hal yang paling rumit. Pertanyaan yang sering terjadi adalah: Apakah harga produk saya bisa diterima oleh pasar? Kemahalan atau tidak ya?.
Biasanya, cara yang akan digunakan adalah dengan menggunakan dasar perhitungan biaya produk tersebut dari mulai bahan baku sampai dengan yang sudah siap jual. Setiap produk memiliki komponen biayanya sendiri. Menentukan harga produk berdasarkan biaya yang dilakukan dengan cara menambahkan prosentase margin tertentu ke dalam biaya produk, yang mana prosentasie tersebut akan dianggap sebagai suatu keuntungan. Prosentase tersebut bisa didapatkan dari rata-rata margin di pasaran. Namun, untuk metode tersebut memiliki kelemahan, yaitu: daya pembeda yang menjadi keunikan dari produk tersebut akan luput dari perhitungan sehingga produk akan mengalami krisis keunikan. Yang mana keunikan seperti ini malah justru akan sangat membantu produk agar memiliki harga yang lebih premium di pasaran.
Apabila produk yang kita hasilkan, misalnya kue kering, terbuat dari bahan-bahan premium, dan dibuat dengan cara yang higienis, tanpa bahan pengawet, dan sangat aman untuk dikonsumsi bagi semua usia, maka keunikan dari produk tersebut akan semakin mendongkrak harga produk agar menjadi harga premium.
3. Lokasi/Tempat (Place).
Lokasi juga bisa menjadi salah satu penentu dari omzet penjualan. Tanggapan tersebut memang benar adanya. Tentunya kita ingin produk kita bisa laku keras dipasaran. Namun bagaimana jika produk tersebut akan bisa laku jika kita malah salah dalam memperhitungkan untuk menentukan lokasi?, yang justru akan semakin mengakibatkan terjadinya kerugian. Terlebih lagi apabila disekitar sudah terdapat produk dari para kompetitor, yang bisa semakin mengakibatkan terjadinya head to head competition.
Hal yang sangat perlu untuk dipertimbangkan dalam menentukan lokasi adalah dari target pasar (low, middle, up), produk yang akan dijual harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sekitar, dan jumlah para kompetitor yang ada di wilayah tersebut. Jangan sampai malah kita menjual produk di tempat yang salah. Misalnya, menjual es di Jepang, padahal diwilayah Jepang sendiri adalah Negara bermusim salju.
4. Strategi Promosi (Promotion Strategy).
Last but not least, promosi dari produk. Bagaimana produk kita akan bisa dikenal oleh pasar sehingga konsumen akan merasa tergerak untuk membelinya? Salah satu cara yang paling umum untuk dilakukan adalah dengan jalan beriklan. Baik melalui media surat kabar, elektronik, menyebar brosur atau dengan jalan memasang banner/spanduk di tempat-tempat yang lebih strategis. Bagi yang masih baru memulai bisnis, sebaiknya promosi seperti ini dilakukan dengan jalan mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi. Jangan sampai biaya promosi nantinya akan semakin menganggu operasional usaha.
Agar kegiatan promosi dapat berjalan dengan efektif dan efisien, maka tentukan media iklan yang benar-benar sesuai dengan karakter dari target pasar. Tentukan juga tujuan dari promosi tersebut, apakah untuk menciptakan brand awareness atau sekedar untuk lebih meningkatkan penjualan. Pengukuran hasil dari setiap kegiatan promosi juga harus bisa dilakukan, agar kita dapat mengetahui apakah sudah benar-benar sesuai dengan yang kita harapkan atau masih diperlukan adanya perbaikan-perbaikan untuk kedepannya.
Produk, Harga, Lokasi, dan Promosi adalah empat hal yang saling berhubungan. Empat poin tersebut sangat membantu bagi para pengusaha, terlebih lagi bagi para pemula untuk proses me-mapping langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk dapat men set-up awal dari usaha dan mengevaluasi strategi pemasaran yang diterapkannya. Semoga bisa bermanfaat terimakasih dan salam sukses.
Groedu Inti Global Inovasi (Groedu Trainer Pelatihan Pemasaran Bisnis)
Cito Mall – Jl. A. Yani 288 (Bunderan Waru), Lantai UG, US 23, No. 3 & 5 Surabaya.
Hp : Frans : 0818521172 (XL)
Simpati : 081-252982900
Office (only call no sms) : 0811-3444-910
Fast Respon Email : groedu@gmail.com/groedu_inti@hotmail.com