Menjadi seorang pengusaha adalah impian kebanyakan orang. Dan beberapa diantaranya ada yang hanya memimpikannya saja tanpa pernah mau untuk berjuang, namun ada pula yang sangat berani dalam mengambil tindakan nyata dan mengabaikan segala resiko kemungkinan yang nanti akan dihadapinya dalam mewujudkan impian tersebut. Memulai sebuah bisnis memang bukan perkara mudah yang bisa dianggap enteng. Perlunya berbagai persiapan yang matang baik itu adalah dari segi materi maupun mental menjadi syarat wajib bagi para calon pengusaha. Dalam sebuah usaha mereka akan menerapkan strategi pemasaran yang lebih tepat tentu merupakan hal pertama yang dikuasai oleh para calon pengusaha tersebut.
Sistem Jual Titip (Konsinyasi)
Terdapat 2 pilihan yang harus diketahui untuk para calon pembuka usaha, yaitu: dengan memproduksi sekaligus menjualnya dengan cara memasarkan secara langsung, atau hanya menjual hasil produksi kepada orang lain dari toko milik sendiri.
Sebenarnya terdapat metode yang sangat ampuh yang biasanya banyak dilakukan oleh para pebisnis pemula maupun dari kelas atas, yaitu dengan cara menggunakan sistem pemasaran titip jual atau biasanya lebih banyak dikenal dengan sistem konsinyasi.
Beberapa alasan mengapa pemasaran titip jual seperti dinilai sangat ampuh dan masih banyak digunakan sampai sekarang adalah :
1. Sistem yang saling menguntungkan.
Dengan cara menggunakan cara pemasaran titip jual, baik itu adalah dari pemilik bisnis maupun pemilik toko sama-sama bisa mendapatkan keuntungan. Pemilik toko bisa mendapatkan untung dengan cara menjual barang produksi tanpa harus mengeluarkan modalnya sendiri, sedangkan pengusaha juga dapat memanfaatkannya sebagai marketing untuk menawarkan produknya kepada orang lain.
2. Pemilik toko akan terhindar dari resiko terjadinya kerugian.
Karena sistem seperti ini merupakan sistem numpang tempat, maka pemilik toko tidak akan mengkhawatirkan kerugian apabila barang dagangan yang dititipkan sama sekali tidak laku. Penitip barang produksi hanya akan mengganti dagangannya secara berkala tanpa harus meminta ganti rugi apabila barang yang dititipkan masih ada yang tersisa.
3. Memperlancar pemasaran pemilik bisnis.
Hal yang harus diperhatikan sebelum menentukan toko mana yang nanti akan dititipi barang dagangan yaitu tempat yang lebih strategis dan para pengunjung yang aktif. Toko yang semakin ramai dengan para pembeli akan semakin memberikan kemungkinan untuk laku yang lebih besar lagi.
Keuntungan dari penjual dalam memasarkan produknya dengan sistem seperti ini memang sangat banyak, akan tetapi bukan berarti sistem ini tidak memiliki kendala yang harus dihadapi. Para pemilik toko biasanya tidak akan mudah percaya begitu saja dengan produk yang nanti akan dititipkan, apalagi jika produk tersebut masih terkesan baru. Alasan lain toko untuk menolak menerima barang yang nanti akan dititipkan adalah karena produk tersebut sudah banyak dijual atau kemungkinan untuk laku sangatlah sedikit. Maka dari itu seorang penjual harus pandai-pandai dalam memberikan pengertian kepada para pemilik toko agar yakin terhadap barang yang nanti akan dititipkan.
Sebagai seorang penjual hal lain yang harus diperhatikan sebelum akan menentukan tempat yang tepat untuk mempercayakan barang dagangan adalah sifat dari si pemilik toko. Apabila si pemilik toko memiliki sifat yang suka menunda-nunda pembayaran barang dagangannya padahal produk tersebut telah benar-benar habis, maka sebaiknya segeralah untuk menghentikan kerjasama dengan toko tersebut. Selain itu, pedagang juga harus tetap waspada kepada pemilik toko yang suka lupa terhadap barang titipan, atau bahkan ada pemilik toko yang nakal dengan mengurangi rupiah yang seharuskan menjadi hak si penjual. Maka dari itu membuat nota yang jelas dapat mengurangi resiko yang tidak diinginkan tersebut.
Berikut ini adalah cara untuk menjalanan sistem pemasaran secara konsinyasi yang bisa dibilang sangat mudah sekali.
1. Syarat pertama yaitu : adanya produk yang akan dijual. Sistem seperti ini paling banyak digunakan oleh para pedagang roti, kerupuk, dan makanan ringan.
2. Mencari toko, warung, kantin, atau tempat lain yang tepat dan strategis untuk dapat memasarkan produk.
3. Utarakan niat untuk menjalin kerjasama dengan si pemilik toko dengan cara memberikan penjelasan laba yang sangat jelas. Laba yang wajar akan didapatkan oleh si pemilik toko antara Rp.200 hingga Rp. 9000 per produknya.
4. Lihatlah secara berkala produk dagangan Anda. Apabila Anda memiliki bisnis roti atau makanan, maka tengoklah barang dagangan 3-7 hari sekali karena makanan memiliki sifat yang sangat mudah untuk basi. Usahakan untuk selalu menitipkan barang yang masih fresh (segar).
Groedu Inti Global Inovasi (Groedu Trainer Pengembangan SDM)
Cito Mall – Jl. A. Yani 288 (Bunderan Waru), Lantai UG, US 23, No. 3 & 5 Surabaya.
Hp : Frans : 0818521172
Office (only call no sms) : 081-59417699
Fast Respon Email : groedu_inti@hotmail.com